BUDIDAYA PEPAYA CALIFORNIA YANG MENJANJIKAN

Administrator 03 April 2024 11:39:46 WITA

Memiliki wilayah kering dengan dominasi batu kapur, Desa Patas, Kecamatan Gerokgak, Buleleng, Bali, menyimpan potensi besar di bidang pertanian. Salah satu yang tengah naik daun adalah budi daya pepaya callina atau yang beken dengan nama pepaya california.

 Selain memiliki potensi bahari yang belum terolah 100 persen, Desa Patas, diam-diam juga mempunyai potensi besar di bidang budi daya pepaya california.

Kadek Sudira Yasa, salah satu petani pepaya di Desa Patas, mengatakan pepaya jenis california ini sudah bisa dipanen saat usianya menginjak enam bulan. Ia telah menggeluti dunia pepaya california ini sejak tiga tahun yang lalu.

“Kalau saya sudah (menggeluti budi daya pepaya) selama tiga tahun. Pertama kali saya mempunyai lahan seluas setengah hektare. Usia enam bulan bisa kita panen empat kali dalam sebulan,” terangnya (26/9/2023).

Ada sekitar 1.400 pohon yang Yasa tanam di lahan seluas satu hektare miliknya. Saat kami berkunjung ke sana, pohon-pohon tersebut baru berusia tiga bulan dan akan siap dipanen di bulan keenam.

Bibit biasa ia dapatkan dari Payangan, Gianyar, Bali. Beberapa bibit juga ia dapatkan dari Pulau Jawa apabila stok di Payangan habis.

Dalam sekali panen pada kondisi normal, Yasa mengatakan bisa mendapatkan hasil sekitar delapan ton. “Biasanya (hasil panen) dibawa ke Denpasar dan daerah-daerah di Jawa,” lanjutnya.

Salah satu kendala yang Yasa hadapi adalah air. Berada di dataran rendah dengan ketinggian kurang lebih 50 meter dari permukaan laut (mdpl) ditambah kondisi geologi yang didominasi batu kapur membuat keberadaan air di Desa Patas menjadi cukup langka untuk ditemui. Ia harus pintar-pintar mencari sumber air mengingat tak ada sungai besar yang melintas di sekitar kebunnya. Solusinya, Yasa memutuskan untuk membuat sumur bor dengan kedalaman lebih dari 15 meter.

Meskipun memiliki kata California di dalam namanya, pepaya berbentuk silindris ini merupakan tanaman pemuliaan asli Indonesia. Nama aslinya adalah callina, perpaduan dari kata California-Indonesia.

Mengutip laman Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) IPB, pepaya ini adalah hasil penelitian pakar genetik Indonesia, Prof. Sriani Sujiprihati bersama tim dari Pusat Kajian Hortikultura Tropika Institut Pertanian Bogor (IPB) dan diperkenalkan pada 26 Mei 2010.

Proses penelitian memakan waktu selama tujuh tahun. Pepaya callina pada mulanya berasal dari Pak Okim, salah satu petani di Bogor, yang mengklaim memiliki pohon pepaya yang benihnya berasal dari California, Amerika Serikat.

Namun nama callina lambat laun bergeser menjadi pepaya california. Para distributor sengaja mengubah nama tersebut agar seolah-olah buah impor.

Di ujung pertemuan, Yasa mengatakan akan terus menambah jumlah pohon serta luas kebun miliknya. Ia berharap masa depan pepaya california di Indonesia dan Bali pada khususnya tetap cerah seperti sekarang.

Harapannya tersimpan di dalam manis dan segarnya callina, seiring dengan keinginannya untuk membuat anak-anaknya merasakan bangku sekolah setinggi mungkin.

Komentar atas BUDIDAYA PEPAYA CALIFORNIA YANG MENJANJIKAN

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Komentar
 

Layanan Mandiri


Silakan datang / hubungi perangkat Desa untuk mendapatkan kode PIN Anda.

Masukkan NIK dan PIN!

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Jumlah Pengunjung

Lokasi Patas

tampilkan dalam peta lebih besar